BMKG Memantau Siklon Tropis Paddy di Indonesia, Berikut Selengkapnya
Jakarta - Bibit siklon tropis 90S yang terdeteksi tumbuh beberapa hari yang lalu, sekarang sudah tumbuh menjadi siklon tropis Paddy, dan ini memiliki dampak terhadap cuaca di Indonesia Sejak 19 November 2021 lalu.
Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) memantau pertumbuhan bibit siklon tropis 90S, di
sekitar Samudra Hindia bagian tenggara. Berdasarkan analisis terbaru
tanggal 22 November 2021 pukul 16.00 WIB, bibit siklon tropis 90S telah
berkembang menjadi siklon tropis Paddy.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, posisi atau lokasi
koordinat siklon tropis Paddy ini adalah 13.3 LS, 108.8 BT. "Siklon
tropis Paddy ini diketahui berada di sekitar Samudra Hindia selatan Jawa
Tengah,"kata Guswanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/11/2021)
malam.
Diketahui juga bahwa kecepatan angin maksimum di sekitar pusat
Siklon Tropis Paddy mencapai 40 knot atau sekitar 75 km per jam dengan
tekanan udara minimum di sekitar pusatnya sekitar 997 megabytes.
"Siklon tropis Paddy bergerak dengan kecepatan sekitar 8 km/jam ke arah
selatan dan semakin menjauhi wilayah Indonesia,"ujarnya. "Seiring
dengan makin menjauhnya Siklon Tropis Paddy dari wilayah Indonesia, maka
dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia juga
diperkirakan akan semakin berkurang,"tambahnya.
Dampak siklon tropis Paddy ke cuaca Indonesia
Menurut Guswanto, tumbuhnya siklon tropis Paddy ini jelas akan
memberikan dampak terhadap kondisi cuaca di Indonesia, entah itu dampak
secara langsung dan dampak tidak langsung dalam 24 jam ke depan.
Terlebih lagi, dampak berupa hujan intensitas sedang hingga lebat dan gelombang laut tinggi. Hal ini dikarenakan siklon tropis Paddy membentuk daerah pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Lampung hingga Jawa Tengah dan di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, yang mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah tersebut.
"Sistem ini juga secara tidak langsung dapat meningkatkan ketinggian gelombang di sekitar wilayah perairan barat Lampung hingga selatan Bali-NTB,"kata dia. Berikut beberapa dampak dan daftar wilayah yang harus waspada berpotensi hujan dan gelombang tinggi.
Wilayah waspada hujan sedang-lebat
- Lampung
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat.
Wilayah waspada gelombang tinggi 1.25-2.50 meter
- Perairan Barat Bengkulu
- Teluk Lampung bagian selatan
- Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai
- Perairan selatan Jawa Barat hingga Sumbawa
- Selat Bali
- Lombok hingga Alas bagian selatan
- Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga Pulau Sumba
Wilayah waspada gelombang tinggi 2.50- 4.0 meter
- Perairan barat Pulau Enggao hingga Lampung
- Selat Sunda bagian barat dan selatan
- Perairan selatan Banten
- Samudra Hindia Barat Pulau Enggano hingga selatan Jawa Tengah.
Rekomendasi BMKG
BMKG melalui Jakarta TCWC terus melakukan pemantauan perkembangan Siklon Tropis dan aktivitas dinamika atmosfer lainnya, beserta potensi dampak cuaca ekstremnya. Terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, masyarakat diimbau untuk:
1. Menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak.
2. Menghindari daerah rentan mengalami bencana, seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya.
3. Mewaspadai potensi dampak, seperti banjir, bandang, banjir pesisir, tanah longsor, dan banjir bandang, terutama di daerah yang rentan.
Komentar
Posting Komentar