Mengetahui Bahaya Awan Panas, Yang Berasal Dari Letusan Gunung Berapi
Jakarta - Awan panas atau aliran piroklastik, dalam letusan gunung berapi, merupakan campuran terfluidasi dari fragmen batuan panas, gas panas, dan udara yang terperangkap dan bergerak dengan kecepatan tinggi.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, suhu gas vulkanik dapat mencapai 600 hingga 700 derajat celcius. Kecepatan alirannya sering melebihi 100 km per jam. Dengan demikian, awan panas bisa sangat berbahaya, seperti yang terjadi di Pulau Karibia Prancis, Martinique, pada tahun 1902.
Saat itu, "awan bercahaya" menyapu lereng Gunung Pelee dan membakar kota pelabuhan kecil, Saint-Pierre, menewaskan semuanya kecuali dua dari 29.000 penduduknya.
Awan panas berasal dari letusan gunung berapi yang
eksplosif ketika ekspansi hebat pecahan gas yang keluar dari magma
menjadi partikel kecil dan menciptakan fragmen piroklastik.
Dilansir dari National Geographic, awan panas terbentuk dalam berbagai
cara. Penyebab umumnya adalah ketika kolom lava, abu, dan gas yang
dikeluarkan dari gunung berapi selama erupsi kehilangan momentum ke atas
dan jatuh kembali ke tanah.
Penyebab lainnya adalah ketika material vulkanik yang dikeluarkan saat
letusan segera mulai bergerak menuruni sisi gunung berapi. Awan panas
juga dapat terbentuk ketika kubah lava atau aliran lava menjadi terlalu
curam dan runtuh.
Awan panas dapat mengakibatkan banjir karena aliran terhalang atau dialihkan oleh aliran. Banjir juga dapat terjadi ketika aliran material panas mencairkan salju dan es, memenuhi sungai, dan aliran sungai di luar tepiannya.
Semburan lumpur yang mengandung product vulkanik, yang disebut lahar, juga dapat terbentuk ketika batuan awan panas menjadi "bubur" yang bergerak cepat.
Komentar
Posting Komentar