Daerah Medan Dan Sekitar nya Akan Alami Fenomena 'Tanpa Bayangan' , Berikut Penjelasan BMKG

Jakarta - Sabtu, 12 September 2020 nanti, Kota Medan akan mengalami fenomena hari tanpa bayangan. Fenomena ini diperkirakan akan terjadi pada pukul 12.21 WIB.

Tak hanya di Kota Medan, fenomena ini juga akan terjadi di wilayah Sumatra Utara dan seluruh wilayah provinsi di Indonesia, mulai 6 September hingga Oktober mendatang.

Sebelumnya, hari tanpa bayangan di tahun 2020 juga telah terjadi antara 21 Februari di Baa, NTT, hingga 4 April 2020 di Sabang, Aceh.

Dilansir dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), berikut penjelasan lengkap mengenai hari tanpa bayangan.

Hari Tanpa Bayangan atau Kulminasi Utama

Hari tanpa bayangan bisa terjadi karena adanya Kulminasi atau transportation atau istiwa'. Ini adalah fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama.

Pada saat itulah matahari akan tepat berada di atas kepala yang mengakibatkan bayangan benda tegak akan terlihat 'menghilang' karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

kibat Gerak Semu Harian Matahari

Fenomena ini terjadi karena adanya gerak semu harian matahari. Bidang ekuator atau bidang rotasi bumi tidak berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi bumi.

Pada tahun ini, matahari tepat berada di khatulistiwa pada 20 Maret 2020 pukul 10.50 WIB dan 22 September 2020 pukul 20.31.

Adapun, pada 23 Juni 2020 pukul 04.44 WIB matahari berada di titik balik utara. Pada 21 Desember 2020 pukul 17.02 WIB matahari berada di titik balik selatan.

Jadwal Terjadinya Hari Tanpa Bayangan di Sejumlah Daerah

Hari tanpa bayangan di wilayah Indonesia terjadi dua kali dalam setahun. Hal ini karena letaknya yang berada di ekuator.

Khusus untuk Kota Jakarta, fenomena ini terjadi pada 4 Maret dan pada 8 Oktober pada pukul 11.40 WIB. Untuk daerah existed seperti di Baa, NTT terjadi pada 21 Februari dan 20 Oktober. Sedangkan di Sabang, Aceh terjadi pada 4 April dan 6 September.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BMKG Memantau Siklon Tropis Paddy di Indonesia, Berikut Selengkapnya

Penjelasan BMKG Terkait Awan Merah Disertai Petir di Puncak Gunung Arjuno Welirang

Mengetahui Bahaya Awan Panas, Yang Berasal Dari Letusan Gunung Berapi