Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2021

BMKG Memantau Siklon Tropis Paddy di Indonesia, Berikut Selengkapnya

Jakarta - Bibit siklon tropis 90S yang terdeteksi tumbuh beberapa hari yang lalu, sekarang sudah tumbuh menjadi siklon tropis Paddy, dan ini memiliki dampak terhadap cuaca di Indonesia Sejak 19 November 2021 lalu. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) memantau pertumbuhan bibit siklon tropis 90S, di sekitar Samudra Hindia bagian tenggara. Berdasarkan analisis terbaru tanggal 22 November 2021 pukul 16.00 WIB, bibit siklon tropis 90S telah berkembang menjadi siklon tropis Paddy. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, posisi atau lokasi koordinat siklon tropis Paddy ini adalah 13.3 LS, 108.8 BT. "Siklon tropis Paddy ini diketahui berada di sekitar Samudra Hindia selatan Jawa Tengah,"kata Guswanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/11/2021) malam. Diketahui juga bahwa kecepatan angin maksimum di sekitar pusat Siklon Tropis Paddy mencapai 40 knot atau sekitar 75 km per jam dengan ...

Terkait Maraknya Berbagai Pihak Lakukan Perjalanan Luar Angkasa, Beberapa Peneliti Khawtirkan Dampaknya

Jakarta - Perlombaan menuju ke luar angkasa makin marak dilakukan berbagai pihak. Setidaknya lebih dari 85 perusahaan dan organisasi menuju ke sana. Namun di antara hiruk pikuk perlombaan itu, beberapa peneliti rupanya mengkhawatirkan sesuatu. Menurut mereka sebelum perjalanan ke luar Bumi menjadi sebuah hal yang rutin, dunia perlu menerapkan beberapa langkah biosekuriti dasar. Jika tidak, kita bisa saja mulai menerima pengunjung asing yang tak diinginkan. Pengunjung yang dimaksud oleh peneliti ini adalah organisme asing seperti mikroba misalnya. Mengutip Science Alert, Minggu (21/11/2021) dan jika organisme asing itu berhasil menumpang kembali ke Bumi di salah satu pesawat luar angkasa, maka itu bisa saja menjadi ancaman dan malapetakan bagi keseimbangan kehidupan Bumi. Memang kemungkinan di atas untuk terjadi masih dipertanyakan, terutama karena kita belum menemukan kehidupan di luar Bumi. Tetapi mengingat betapa buruknya jika sampai terjadi, hal tersebut merupakan keny...

Gunung Berapi Kilauea Yang Pernah Meletus Selama 5 Tahun Dan Menciptakan Letusan Lava Yang Memancur

Jakarta - Gunung Kilauea merupakan gunung berapi perisai aktif dan terbesar di Kepulauan Hawaii, Amerika Serikat. Gunung setinggi 1.247 meter ini dikutip dari laman sciencealert, Senin (15/11/2021),. pernah meletus . hampir selama 5 tahun berturut-turut atau tepatnya 1.774 hari. Letusan bersejarah Gunung Kilauea dimulai pada 24 Mei 1969, diawali dengan suara gemuruh dari dalam perut gunung berapi yang paling aktif di Kepulauan Hawaii. Setelah itu disusul lava yang memancur secara spektakuler selama 5 tahun. Begitu besar letusan yang terjadi, lava yang mendingin menciptakan lanskap baru di sisi Gunung Kilauea, sehingga dinamai "gunung yang sedang tumbuh" atau Maunaulu. Pada tahun 1969 saja, dua belas air mancur lava besar meletus di situs tersebut. Aktivitas vulkanik ini telah diabadikan dalam foto-foto yang dramatis. Penampakan lava yang terekam bikin merinding seperti baja meleleh naik dari dasar bumi. Lava yang keluar dari dalam perut gunung begitu deras l...

Lebah Madu memiliki Mekanisme Yang Unik Ketika Sarangnya Diserang Lebah Raksasa, Berikut Selengkapnya

Jakarta - Lebah madu (Apis cerana) ternyata memiliki mekanisme pertahanan yang unik ketika sarangnya diserang sejenis lebah raksasa (Vespa soror). Untuk melindungi koloni dan sarang yang berisi madu dari serangan lebah raksasa, maka lebah madu membunyikan alarm khusus. Para ilmuwan yang melakukan penelitian mendeskripsikan alarm tersebut seperti suara jeritan yang mengganggu ketika sarangnya diserang lebah raksasa. Sinyal alarm system hiruk pikuk yang dihasilkan lebah madu disebut sebagai peringatan antipredator. Fenomena alarm pertahanan yang dikeluarkan lebah madu ini pertama kali ditemukan para peneliti dari Wellesley University di Massachusetts. Secara keseluruhan, para peneliti menangkap hampir 30.000 sinyal lebah dalam durasi perekaman lebih dari 1.300 menit, di tiga tempat peternakan lebah di Hanoi, Vietnam. Heather Mattila dan rekan-rekan peneliti dari Wellesley University di Massachusetts merekam suara di dalam sarang yang berisi lebah madu saat diserang sej...

Mengapa Setiap 3 November Tengah Hari Berlalu Lebih Cepat? Berikut Selengkapnya

Jakarta - Tahukah Anda, dalam satu tahun ada hari yang memiliki waktu lebih cepat dari biasanya dan ini terjadi pada tengah hari. Pada hari ini, 3 November 2021, tengah hari lebih cepat dalam setahun. Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang mengatakan, fenomena ini bukanlah suatu peristiwa yang aneh. Sebab, fenomena tengah hari lebih cepat dalam setahun ini terjadi setiap tahun pada tanggal 3 November. Andi menjelaskan, fenomena tengah hari yang lebih cepat pada setiap tanggal 3 November ini dikarenakan nilai perata waktu yang lebih besar sehingga Matahari akan transit lebih cepat dibandingkan dengan hari-hari biasanya dalam setahun. Perata waktu adalah selisih antara Waktu Matahari Sejati dengan Waktu Matahari Rata-Rata. Perata waktu dipengaruhi oleh dua faktor, yakni kemiringan sumbu Bumi dan kelonjongan orbit Bumi 1. Kemiringan sumbu Bumi Saat kemiringan sumbu bumi...