Postingan

NASA Mengatakan Letusan Gunung Tonga 100 Kali Bom Atom Hitoshima

Jakarta -  Gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai 15 Januari lalu meledak sangat dahsyat hingga terlihat dari luar angkasa. Tak hanya berhasil menimbulkan tsunami mini sepenjuru Pasifik dan memakan korban jiwa, letusan gunung berapi ini juga menghasilkan shockwave yang mengelilingi bumi berkali-kali. NASA mengestimasi ledakan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai melepas energi 100 kali lipat dari energi yang dilepaskan Little Kid, bom atom yang menghanguskan kota Hiroshima. Tim peneliti yang dipimpin Jim Garvin menggunakan kombinasi citra satelit dan information survei untuk menghitung seberapa banyak batu yang menghilang, seberapa tinggi erupsi, dan beberapa faktor lain. Kemudian semua itu digabung untuk mengkalkulasi kekuatan ledakan yang dilepas gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai. "Ini adalah perkiraan awal, tetapi kami pikir jumlah energi yang dilepaskan oleh letusan itu setara dengan sekitar 4 hingga 18 megaton TNT" ujar Jim Garvin melalui blog site...

BMKG Memantau Siklon Tropis Tiffany, Berikut Dampaknya Pada Indonesia

Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) memantau adanya pertumbuhan siklon tropis Tiffany pada Rabu (12/1/2022) pagi. Siklon terpantau di Australia sebelah utara, sekitar 860 km sebelah barat daya Merauke. Siklon bergerak ke arah barat dengan kecepatan 15 knots atau 28 km per jam, berkekuatan 40 knot atau 75 km per jam. Kepala Bidang Diserminasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko mengatakan, intensitas siklon ini diperkirakan akan menurun dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah barat. "Siklon tropis Tiffany memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia,"kata Hary melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu (12/1/2022). Dampak siklon tropis Tiffany Menurut BMKG, berikut dampak dari adanya siklon tropis Tiffany bagi cuaca di Indonesia: - Angin kencang Angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku. - Gelombang tinggi Sementara itu, gelombang setinggi 1...

Mengetahui Ramalan Jayabaya Yang Akan Terjadi Pada Tahun 2022, Berikut Selengkapnya

Jakarta - Ramalan Jayabaya soal Kiamat yang akan terjadi di tahun 2022 menarik untuk ditelusuri. Hal itu terkuak dalam kitab Jangka Jayabaya di masa Kerajaan Kediri. Ramalan Jayabaya itu menyebut tanah Jawa akan memasuki zaman Kalasutra atau kebijaksanaan pada 2022. Sebagai informasi, selama ini Prabu Jayabaya yang merupakan seorang raja dari Kediri dikenal sebagai salah satu peramal ulung yang ramalannya banyak menjadi kenyataan. Seperti dikulip dari akun TikTok @dax_subang, menurut ramalan Jayabaya, tahun 2022 masuk dalam tahun ganjil atau Kalasutra. Berikut ini 20 misteri dan tanda-tanda kiamat kubra di Jaya yang diramalkan Jayabaya pada 2022: 1. Umah ala saya dipuja, artinya rumah maksiat makin dipuji. 2. Wong wadon lacur ing endi-endi, artinya banyak perempuan lacur di mana-mana. 3. Akeh laknat, artinya banyak kutukan. 4. Akeh pengkhianat, artinya banyak pengkhianat. 5. Anak mangan bapak, artinya anak berani pada bapaknya. 6. Sedulur padha mangan sedulur, artinya...

Penjelasan BMKG Terkait Awan Merah Disertai Petir di Puncak Gunung Arjuno Welirang

Jakarta - Fenomena awan berwarna merah yang disertai dengan kilat atau petir di atas puncak Gunung Arjuno Welirang menghebohkan warga. Menurut informasi masyarakat yang beredar di media sosial, fenomena tersebut terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, Senin (13/12/2021). Gunung Arjuno ini secara administratif terletak di perbatasan Kota Batu, Kaputen Malang, dan Kabupaten Pasuruan dan berada di bawah pengelolaan Taman Hutan Raya Raden Soerjo. Penampakan fenomena yang telah banyak diunggah di media sosial tersebut membuat masyarakat di sekitar Kota Batu, Malang merasa khawatir akan pertanda gunung akan meletus. Namun, hal ini dibantah oleh Koordinator Kelompok Mitigasi Gunung Api Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Bencana Geologi ( PVMBG ) Kristianto. Kristianto mengatakan, fenomena yang terjadi di puncak Gunung Arjuno Welirang kemarin itu bukanlah peristiwa vulkanologi atau masalah gunung berapi. "Untuk informasi seperti di atas (fenomena awan kemerahan disertai petir/kil...

Mengetahui Bahaya Awan Panas, Yang Berasal Dari Letusan Gunung Berapi

Jakarta - Awan panas atau aliran piroklastik, dalam letusan gunung berapi , merupakan campuran terfluidasi dari fragmen batuan panas, gas panas, dan udara yang terperangkap dan bergerak dengan kecepatan tinggi. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, suhu gas vulkanik dapat mencapai 600 hingga 700 derajat celcius. Kecepatan alirannya sering melebihi 100 km per jam. Dengan demikian, awan panas bisa sangat berbahaya, seperti yang terjadi di Pulau Karibia Prancis, Martinique, pada tahun 1902. Saat itu, "awan bercahaya" menyapu lereng Gunung Pelee dan membakar kota pelabuhan kecil, Saint-Pierre, menewaskan semuanya kecuali dua dari 29.000 penduduknya. Awan panas berasal dari letusan gunung berapi yang eksplosif ketika ekspansi hebat pecahan gas yang keluar dari magma menjadi partikel kecil dan menciptakan fragmen piroklastik. Dilansir dari National Geographic, awan panas terbentuk dalam berbagai cara. Penyebab umumnya adalah ketika kolom lava, abu, dan gas yang dike...

Mengetahui Siklon Tropis Paddy, Fenomena Angin Kencang di Jakarta

Jakarta - Warga Jakarta dihebohkan dengan peristiwa angin kencang pada Selasa (23/11) malam. Pepohonan bergoyang kencang. Bahkan pintu koridor bus Transjakarta pun ikut berguncang malam itu. Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Cuaca BMKG, Miming Saepudin mengungkap, angin kencang yang terjadi dampak dari siklus tropis paddy. Miming mengatakan, fenomena alam tersebut memang terjadi jauh di seletan Samudra Hindia. Namun, dampak bisa dirasakan di Indonesia "Salah satunya adalah fenomena angin kencang yang memang terjadi diwilayah Jakarta,"kata Miming saat dihubungi wartawan, Rabu (24/11). Catatan BMKG, kecepatan angin pada malam kemarin mencapai 28 Km sampai 46 Kilometres per jam. Angin kencang itu terjadi di Cengkareng, Kemayoran, Halim, dan Tanjung Priok. " Kami memberikan analisis memang kondisi tersebut, secara tidak langsung, sebagai dampak keberadaan Siklon Tropis Paddy di selatan Samudra Hindia,"katanya. Apa itu Siklon Tropis Paddy? Dik...

BMKG Memantau Siklon Tropis Paddy di Indonesia, Berikut Selengkapnya

Jakarta - Bibit siklon tropis 90S yang terdeteksi tumbuh beberapa hari yang lalu, sekarang sudah tumbuh menjadi siklon tropis Paddy, dan ini memiliki dampak terhadap cuaca di Indonesia Sejak 19 November 2021 lalu. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) memantau pertumbuhan bibit siklon tropis 90S, di sekitar Samudra Hindia bagian tenggara. Berdasarkan analisis terbaru tanggal 22 November 2021 pukul 16.00 WIB, bibit siklon tropis 90S telah berkembang menjadi siklon tropis Paddy. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, posisi atau lokasi koordinat siklon tropis Paddy ini adalah 13.3 LS, 108.8 BT. "Siklon tropis Paddy ini diketahui berada di sekitar Samudra Hindia selatan Jawa Tengah,"kata Guswanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/11/2021) malam. Diketahui juga bahwa kecepatan angin maksimum di sekitar pusat Siklon Tropis Paddy mencapai 40 knot atau sekitar 75 km per jam dengan ...